Oke,saya punya sebuah gambaran.
Saat kebenaran menjadi sebuah minoritas,apakah kita masih tetap menyebut itu sebuah kebenaran? Jika memang kita berlogika,akankah kita akan tetap memupuk kebenaran itu dalam pemikiran. Well,masih mending kalo hanya ditumpuk dalam pemikiran kita. jika dibuang ke bak sampah? oh tidak! mau dibawa kemanakah harga sebuah kebenaran?
Berat?ya teramat berat bahasan saya saat ini. akhir2 ini merasa menjadi sebuah minoritas dari sebuah kebenaran. membuat saya bingung dan sering menggeleng2kan kepala. sebenarnya harus bagaimana?
oke,berat memang. namun ini bukan hanya berhenti disini. bagaimana cara kita mempertahankan sebuah kebenaran bisa kita teruskan dimasa yang akan datang. bagaimana mau maju bangsa ini jika para pemudanya masih ragu untuk mengungkapkan sebuah kebenaran? bahwa HITAM adalah HITAM dan PUTIH adalah PUTIH.
Tak ada kebenaran yang hakiki selain dari ALLAH. namun terkadang manusia suka merasa paling benar,paling pintar,dan paling berkuasa akan apa yang dia inginkan. tragis.
-to be continued-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar